KATAKAN KEKUASAAN ITU SATU
1.Pada manusia itu ada mahligai,di dalam mahligai ada dada,di dalam dada ada rasa,di dalam rasa ada sifat,di dalam sifat ada Nafas,di dalam nafas ada Ruh yang murni,di dalam Ruh yang murni ada RAHASIA,di dalam rahasia ada Aku.
2.Akulah kekuasaan pada diriku,Pribadiku Nafas,Tidak ada kekuasaan selain Aku.
3.Akulah kekuasaan pada diriku,Pribadiku Ruh yang murni,tidak ada kekuasaan selain Dia.
Pada (hal no 1 ) di atas sesungguhnya menjelaskan tentang (pengenalan ) diri yang berlapis-lapis,pada ( hal no 2 )menjelaskan tentang,Nafas ( Ruh Daya ) yang sedang berkata,pada ( hal no 3 ) menjelaskan Ruh murni yang sedang berkata.Demikianlah keberlangsungan lapisan diri manusia terhadap bahagian-bahagian yang ada,namun sesungguhnya satu kesatuan.
Kalau kita mau mengenal benda yang banyak dalam satu wadah jangan mengenalnya sewaktu benda di dalam wadah atau membalikkan wadah untuk menumpahkan benda yang banyak,tetapi dengan mengangkat benda satu persatu dan menyusunnya dengan rapi di luar untuk mengenalinya,kemudian di masukkan kembali ke wadahnya.
Dalam mengenal diri sebaiknya jangan hanya menguasai ilmu kalam lisannya saja agar tidak hampa dan menjadi batal dalam pelaksanaannya,sebaiknya menguasai keadaannya juga mengenal satu keadaan dan keadaan lainnya.Jika tidak jelas arah yang di tuju dalam mengenal diri menyebabkan sesat lagi menyesatkan.
Pada perkataan no 2 merupakan perkataan Ruh daya/nafs/jiwa yang banyak yang selalu aktif membawa manusia kepada hal kebaikan dan hal keburukan,lebih tepat di katakan nafsu.Tuntutan jiwa yang banyak pada manusia menjadi garis terdepan dalam segala perbuatan yang di motori oleh sifat kehendak sebagai awal perbuatan dan sifat kehendak pula yang mengakhiri perbuatan,semakin sempurnalah manusia di dalam bertindak.
Dalam keadaan yang lain Ruh daya (Nafs/Nafsu) jika tidak memiliki keseimbangan maka keadaan nya akan liar,nakal dan berutal di dalam segala perbuatan,hanya dengan kembali kepada Ruh yang murni untuk bertindak melalui (......) liarnya Ruh daya akan terhenti,tidak ada suatu kekuatan apapun yang dapat menghentikan liar dan nakal nya nafsu tsb kecuali kembali pada pemurnian.
Sebelum melangkah lebih maju hal yang perlu di buat ialah menanamkam kepercayaan/wajib percaya terlebih dahulu terhadap nikmat diri yang ada,Sebagai manusia wajib percaya bahwa adanya kekuatan Ruh yang mendukung segala aktvitas pada diri,yang di dalamnya ada muatan sifat kehendak,kuasa, akal,hidup,pandangan,pendengaran dan perkataan,dan mengenalinya secara langsung melalui perbuatan(menyaksikannya).
Untuk mempercayai kebenaran yang di maksud terlebih dahulu harus mengerti tentang apa yg di maksud dengan percaya?
Percaya ialah....? Perbuatannya (Membenarkan dengan hati(perasaan)/yang di selaraskan dengan perbuatan anggota tubuh dan perkataan.Dalam mempercayai bahwa adanya Ruh yang terhubung ke jaringan instalasi sifat sampai jasad wajib masuk langsung ke medan hati(perasaan) berjalan menyelami rangkaian-rangkaian instalasi hubungan diri yang ada,dan wajib di bimbing oleh orang yang ahli akan hal diri tersebut supaya tidak sesat lagi menyesatkan.
Orang-orang yang sudah masuk ke rangkaian instalasi diri itu akan lebih jelas membenarkan keberadaannya dengan hati(Perasaan) bahwa Ruh yg murni itu ada/Ruh daya itu ada/dan muatan sifat di dalamnya Nyata menjadi satu kesatuan gerak yang haqiqi.Dalam hal ini orang tersebut sudah nyata mengenal diri dalam tahap awal (yakni menguasai instalasi dan hubungan),sebagai pengenalan dasar berbuat.Nyata baginya Ruh,nyata baginya kemauan nyata baginya kekuasaan yang meliputi akal,pandangan pendengaran dan perkataan melalui ikatan hati (perasaan).Proses ini dapat di capai karena sifat kehendak,kuasa,hidup,akal,pandangan, pendengaran dan perkataan merupakan bahagian dari hal yang Wujud(Nyata) yang ada pada diri manusia,keNyataan tersebut seyogianya menjadi prilaku dan menjadi ingatan akan proses tsb di saat duduk,berdiri,berlari,berbaring,atau di segala aktifitas,/menjadi acuan hidup/ dan teramalkan di dalam hidup dan kehidupan.
Mengingat sifat kehendak,kuasa,hidup,akal,pandangan,pendengaran dan perkataan,merupakan sifat yg Wujud pada diri dan alam,sudah jelas memiliki karakter yang berbeda-beda di dalam fungsinya untuk memperbuat/mengamalkan di dalam kegiatan sehari hari,sekaligus menjadi dasar di dalam berbuat.Tanpa mengetahui dasar di dalam berbuat,perbuatan yang banyak akan menjadi batal.Mari kita kenali secara singkat kandungan sifat beserta karakternya yang bergantung pada Ruh daya tersebut. :
KARAKTER SIFAT
1.Sifat Hidup,sifat ini bergantung ia pada Ruh daya (Nafas) dan di perdapat di segala sifat lainnya.(ada dia pada sifat kehendak,ada dia pada sifat kuasa,ada dia pada sifat aqal,ada dia pada sifat pandangan,ada dia pada sifat pendengaran,ada dia pada sifat perkataan.)
Sifat HIDUP ini merupakan sifat yang memiliki kuasa yang tetap dan tenang,ketergantungan dia pada ruh daya bersifat sementara,sepanjang nafas di kandung badan,setelah itu kembali pada asalnya(....).
Sifat HIDUP merupakan instalasi bagi sifat lainnya untuk untuk berbuat lebih di dalam karakternya masing-masing.Sifat HIDUP yang sudah di kenali menjadi jembatan bagi sang ahli untk dapat di pergunakan berhubung terhadap alam dan sekitarnya(alam (dunia), hingga perjalanan (akhir )sampai pada kekuasan diri tertinggi manusia(.....).Sifat hidup dapat juga di katakan bagaikan garis meridian utama (tempat berdiri) sifat-sifat lainnya,titik fokusnya pada diri (halkun dan pusat).
2.Sifat Akal /menyimak,sifat ini bergantung dia pada Ruh daya (nafas) menjadi hakim di dalam perjalanan hidup sehari-hari dan menjadi hakim di dalam perjalanan mengenal diri(menjadi petunjuk).Hakim yang di maksud ialah (dapat menidakkan satu urusan dan dapat mengerjakan satu urusan).Sifat dari pada AKAL ini bersifat tenang dan datar di dalam perbuatan,berdiri dia pada sifat hidup ,menunggu respon/mufakat sifat-sifat lainnya untuk berbuat lebih,titik fokusnya pada diri kening (bahagian kepala).
3.Sifat Pandangan,Sifat ini bergantung Dia pada Ruh daya (Nafas) menjadi saksi di dalam hidup sehari-hari dan menjadi saksi di dalam perjalanan mengenal diri,tentang apa-apa yang di saksikan (baik proses dunia atau proses mengenal diri),Sifat dari pada pandangan ini bersifat tenang dan datar di dalam perbuatan,berdiri dia pada sifat hidup ,menunggu respon/mufakat sifat-sifat lainnya untuk berbuat lebih,titik fokusnya kening dan (mata).
4.Sifat Pendengaran,sifat ini bergantung dia pada Ruh daya (nafas) menjadi saksi di dalam hidup sehari-hari dan menjadi saksi di dalam perjalanan mengenal diri,(tentang apa yang di dengar baik proses dunia atau proses perjalanan mengenal diri,)Sifat dari pada pendengaran ini bersifat tenang dan datar di dalam perbuatan,berdiri dia pada sifat hidup,menunggu respon/mufakat sifat-sifat lainnya untuk berbuat lebih,titik fokusnya kening dan (telinga).
5.Sifat Perkataan,sifat ini bergantung dia pada Ruh daya (nafas) menjadi petunjuk di dalam hidup sehari-hari dan menjadi Petunjuk di dalam perjalanan mengenal diri,(tentang apa yang di rasakan baik proses dunia atu proses perjalan mengenal diri,)Sifat dari pada perkataan ini bersifat tenang dan datar di dalam perbuatan,berdiri dia pada sifat hidup,menunggu respon/mufakat sifat-sifat lainnya untuk berbuat lebih,titik fokusnya ialah lidah dan (saluran pernafasan).
6.Sifat Kuasa (Tenaga),Sifat ini bergantung dia pada pada Ruh daya (Nafas) ,menjadi alat kuasa di dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi alat kuasa di dalam perjalanan mengenal diri.Sifat dari pada kuasa ini bersifat tenang dan datar di dalam perbuatan,berdiri dia pada sifat hidup,menunggu respon/mufakat dari sifat-sifat lainnya untuk berbuat lebih,titik fokusnya ialah (dada ) bahagian tengah.
Keterangan : No 1 s/d 6 inilah dunia yang sebenarnya wahai manusia,yang keadaannya (sudah ada pada diri kamu mengapa tidak kamu perhatikan,sehingga kamu tidak mengetahuinya).Tidakkah engkau lihat bahwa sifat dunia kamu itu bersifat tenang dan datar(tidak bisa berbuat apapun),masih menunggu respon/mufakat dari sifat-sifat lainnya,dan menunggu respon dari sifat yang khusus yakni sifat (kehendak).Tanpa sifat kehendak keenam sifat kamu kelihatan mati,beserta/mufakkat dengan sifat KEHENDAK maka jelas dan nyata menjadi hidup dan ada jehidupan yg luas.Sifat KEHENDAK yang membangunkan dirimu di saat mati menjadi hidup sehingga terciptalah dunia yang asli (tercipta dalam enam saat) dan enam keadaan yang tempat kejadian perkaranya ada pada diri,dunia yang di luar diri merupakan TIPU DAYA yang Nyata,menjadi tempat persinggahan dan tempat bersenda gurau belaka dalam menunggu masa (......),Apakah engkau golongan orang yang berakal ???
Pada saat engkau tidak mengenal diri dan mati,maka jelaslah engkau berada pada golongan orang-orang yang tersesat,dan azab-Nya sangat pedih(karena engkau tidak mengetahui mau kemana dan kemana dii saat mati) serta tubuh mana yang berperan di saat mati .Kehidupan setelah mati wajib di ketahui sejak dini ,demi memudahkan perjalananmu untuk mencapai hal yang Maha Benar.
No satu s/d 6 merupakan ,dapat menjawab ungkapan yang tidak kamu ketahui selama ini ??? Seperti ungkapan’’ Dunia yang Fana atau diri yang Fana (Binasa/tiada),atau ungkapan suatu sosok seperti nabi Adam (Tiada) ,dan dunia terjadi dalam enam saat ,,yang kesemuannya itu jangan kamu melihatnya ke luar dari diri yang akhirnya akan menyesatkan mu ke jurang kebinasaan.Hadirnya sifat kehendak pada enam sifat di atas menyimbolkan dari fana (binasa ) menjadi wujud cipta,dari adam (tiada) menjadi ada,dari mati enam sifat di atas menjadi terbangun hidup dan berlangsung kehidupan yang luas.Semua itu terjadi sebab leluasanya sifat KEHENDAK diri yang mufakat terhadap enam sifat diri lainnya,inilah alam semesta dirimu.Jika engkau melihat ke luar diri berarti engkau mengalami kerisis kepercayaan terhadap diri dan gila lagi menggila,percaya terhadap kekuasaan yang tertinggi dengan himpunan hayal,tak peduli engkau siapa dan siapa walaupun ahli tapa tetap saja engkau pendusta.Pengenalan diri terhadap kekuasaan Nya yang Maha tinggi itu konteksNya ada pada diri,tidak di luar diri.
Ada lagi ungkapan bahasa seperti kalimat’’Matikanlah dirimu sebelum mati,,
Dan ada lagi ungkapan bahasa para ahli seperti ‘’Barang siapa mengenal dirinya maka dia akan mengenal Tuhannya,dan barang siapa yang mengenal Tuhannya maka binasalah jasadnya,,Dalam hal ini jika mengandalkan kalimat ini saja ,sama halnya ungkapan ini jadi tak jelas maksudnya bahkan bisa menimbulkan kesesatan diri yang menyata,tanpa mengetahui arah yang di tunjuk terhadap hal(keadaan) nya yg jelas.Kalimat yang menunjuki suatu keadaan dan keadaannya tak dapat di raih hukumnya menjadi batal/bersalahan.Iman/percaya terhadap dalil/kata tunjuk saja sesungguhnya tidak cukup untuk sampai kepada hal(keadaan) DIA yang Maha Benar tanpa di dukung oleh bukti-bukti yang lengkap.
SIFAT KEHENDAK
Sifat kehendak merupakan sifat yang di perdapat di segala sifat untuk mengawali perbuatan.Berbuat sekehendaknya sesuai dengan kebutuhan yang di perlukan.Sifat kehendak ada dia pada pada Ruh daya (nafas),ada dia pada sifat hidup,ada dia pada sifat akal,ada dia pada sifat pandangan,ada dia pada sifat pendengaran,ada dia pada sifat perkataan,ada dia pada sifat kuasa(tenaga) dan ada dia pada Ruh yang murni (sesuai ketentuan yang berlaku).Dan sifat kehendak tidak memiliki tempat untuk titik fokus,keberadaannya ada di mana-mana (di segala sifat ).
Sifat kehendak terbagi dua :
1.Sifat kehendak yang bergantung pada Ruh daya ( Nafas ).
2.Sifat kehendak yang berdiri sendiri tanpa ketergantungan terhadap Ruh daya ( Nafas ).
Sifat kehendak yang bergantung pada Ruh daya ,merupakan sifat kehendak nafsu pada umumnya yang di miliki manusia.Sifat kehendak yang sudah terlepas ketergantungan terhadap Ruh daya merupakan sifat kehendak yang merdeka terbebas dari hal nafsu dunia.(Sifat kehendak yang masih penuh ketergantungan dengan Ruh Daya merupakan Setan/Jin yang menyata,Sifat kehendak yang sudah terlepas dari ketergantungan terhadap Ruh daya (Nafas),dapat di katakan naik detajat (menyamai derajat Malaikat,ataupun melampauinya),dst sampai setinggi-tingginya derajat (......).
Bagaimanakah melepaskan sifat kehendak yang masih ketergantungan terhadap Ruh daya (Nafas) agar tidak tergolong kepada Setan/Jin yang menyata ??? Jawaban nya sederhana,, 1.Mengenal diri secara utuh(Ruh daya,Ruh murni,dan ke tujuh sifat lainnya)dan di saksikan dengan tegas keberadaannya.
2.Mewujud kan pengembalian diri terhadap diri yang tidak bisa di sebut(Ruh Murni).(Jika tidak mengetahui tanya ahlinya).
Berdasarkan Kekuasaannya yang lebih sifat kehendak memiliki keistimewaan yang tidak terhingga sesuai fungsinya:
◦ Berdasarkan fungsinya sifat Kehendak memiliki perjalanan kemufakatan yang panjang terhadap sifat-sifat lainnya,di awali dari diri yang ter bawah (Bumi) sampai pada diri teratas (langit).
◦ Berdasarkan perjalanannya sifat Kehendak memiliki tempat persemayaman yqng banyak,untuk mempertegas keadaannya.
◦ Berdasarkan ketunggalannya sifat Kehendak merupakan sifat yang mandiri,setelah terlepas ketergantungan terhadap Ruh Daya,sehingga jelas mutlak Esa-Nya.
◦ Berdasarkan fungsinya terhadap hubungan kepada banyak sifat,sifat Kehendak merupakan sifat menjadi,tatkala dia berkehendak terhadap sifat yang banyak untuk berbuat lebih rumusannya menjadi : (Jadi maka jadilah).
◦ Sifat Kehendak merupakan hukum ketetapan (yang dapat memutuskan, memulai suatu urusan/pekerjaan dan dapat menidakkan satu urusan/pekerjaan)
◦ Sifat Kehendak yang bermahkotakan Sadar menjadi pimpinan kehidupan di dalam diri manusia.
◦ Sifat Kehendak yang terhubung/mufakat kepada sifat Kuasa (tenaga),menuntut sifat atas kekuasaannya yang lebih dalam memberi berkas kepada tiap-tiap barang seuatu.
◦ Sifat Kehendak yang terhubung/mufakat kepada sifat akal,mennuntut sifat atas kekuasaannya yang lebih dalam memberikan petunjuk.(Ilmu).
◦ Sifat Kehendak yang terhubung/mufakat pada sifat Perkataan,menuntut sifat atas kekuasaannya yang lebih dalam memberikan petunjuk (Perkataan).
◦ Sifat Kehendak yang terhubung/mufakat pada sifat Pandangan ,menuntut sifat atas kekuasaannya yang lebih dalam hal Kasyaf (Tembus pandang tanpa hijab).
◦ Sifat Kehendak yang terhubung/mufakat pada sifat Pendengaran ,menuntut sifat atas kekuasaannya yang lebih dalam hal Kasyaf (Pendengaran),tembus pendengaran tanpa hijab.
◦ Sifat Kehendak yang terhubung/mufakat pada sifat Hidup,menuntut sifat atas perbuatan yang lebih dalam hal perhubungan terhadap alam seluruh alam,baik alam dunia yang baharu ataupun alam yang kekal(tetap).
◦ Sifat Kehendak memiliki kekuasaan yang lebih dan tiada batas di dalam segala keadaan,Walaupun hukum-hukumnya banyak,sifat Kehendak dengan kekuasaannya yang lebih menghimpun hukum-hukumnya menjadi satu kesatuan,menandakan sifat kehendak Maha kuasa atas tiap-tiap segala sesuatu (sifat).(Katakan Kekuasaan itu Satu).
Mengapa di katakan kekuasaan itu satu ??? Sudah jelas bagi kita bahwa Sifat Kehendak merupakan penggerak bagi banyak sifat lainnya,tanpa Kehendak sifat yang banyak tidak akan bergerak sebagaimana fungsinya.Tidak akan bergerak barang sesuatu tanpa ada Kehendak-Nya.
Pengambilan dasar sebelum melangkah mengenal diri.
Sebagai manusia kita juga harus mengetahui rangkaian diri kita yqng di dalamnya ada hal yang baharu dan binasa,dan ada rangkaian diri kita yang tetap dan kekal keadaannya.
1.Jasad :(Jantung,hati,ginjal,saluran pencernaan,saluran pernafasan,alteri pulmonari kanan dan kiri,pankreas,syaraf,otot,simpul syaraf dll), merupakan keadaan tubuh yang baharu(berubah-ubah),dan dapat binasa sesuai ketentuan yang berlaku di masa hidup.
2.pandangan,pendengaran,perkataan,hidup, akal,kehendak,tenaga(kuasa),merupakan unsur yang di tetapkan (yang di kekalkan) Oleh Kekuasaan yang yang Maha tinggi,selagi hidup di dunia ,sampai datang azal(ketentuan yang berlaku).
Dengan kata lain : (Jasad bersifat binasa,Ruh daya dan kandungan nya bersifat Kekal,Ruh yang murni mutlak Kekal.
(Ruh daya merupakan instalasi hubungan Ruh murni terhadap jasad.)
HAL DUNIA
Dengan susahnya untuk mengenal diri,serta susah pula untuk kembali pada asal diri.Berbagai sistem tercipta,segala rumusan tercipta oleh para petapa ,berbagai Ritual kita lihat dengan berbagai macam versi untuk mengenal Kekuasaan tertinggi.
Yang pada hakekatnya sebenarnya tidak demikian,setelah mengenal instalasi diri....dengan sedikit penghayatan yang di bimbing sang ahli,akan mendudukkan perkara tentang mengenal diri,dan akan mendudukkan perkara tentang yang Maha Tinggi.
Hakekat Kekuasaan diri yang tertinggi itu sesungguhnya,!!! (Dia bukan zat,bukan sifat,bukan asma,dan bukan af’ala),keadaannya Tidak bisa di sebut (....).
Yang mensifati seluruh alam semesta diri ialah Kehendak yang bersemayam pada yang Maha Tinggi,(.....).
◦ Dalam hal ini berati Kehendak yang ada pada manusia itu memiliki tiga perbuatan yqng berbeda sesuai perkembangan nya di dalam masa :
◦ 1.Kehendak yang masih ketergantungan terhadap ruh daya,inilah mehendak yang di pakai pada umumnya manusia di katakan Nafsu.
◦ 2.Kehendak yang sudah terlepas dari metergantungan Ruh daya,inilah kehendak yang tetap lagi menetapkan segala sifat,untuk balik terhadap pemurnian.
◦ 3.Kehendak yang senantiasa bersemayam dari satu sifat ke sifat lainnya,Inilah kehendak yang menjadikan semesta diri.
Kesimpulan : Kehendak yang senantiasa bersemayam pada perjalanan akhirnya,inilah kehendak yang bukan sifat,(.....).
Ungkapan : Jika anda seorang tukang yang mau mengerjakan (membangun) sebuah rumah,anda mesti tau cara membuat rumah,bahkan tidak sampai di situ,anda juga wajib tau jenis peralatan apa yang di pakai dan bagai mana cara menggunakan alat dll,serta membangun pondasi hal terpenting untuk membangun rumah.Jika kengkap rukun dan syarat serta yang menjalankan syarat,maka rumah jadi dalam waktu singkat.
(Begitu juga layaknya mengenal Diri).
(Jika kamu tidak mengetahui tanyakan pada ahlinya).