Kamis, 08 Maret 2018

PERADABAN DUNIA








Peradaban Baru Di Mulai

Pada hakikatnya bumi yang kita pijak ini berumur tidak terhingga tahun,bumi (daratan yang luas) sebagai tempat tinggal manusia sudah mengalami tak terhingga proses perbaikan dengan sendirinya dan proses kehancuran dengan sendirinya.Pada saat mengalami kehancuran yg di sebabkan iklim atau situasi saat itu,maka akan mengalami perubahan perbaikan dengan sendiri.Dapat kita sadari bahwa,pada bumi yang kita pijak ini berarti mengandung kekuatan energi yang tolak menolak dan energi yang tarik menarik.

Dalam fisika energi adalah properti fisika dalam satu objek,dapat berpindah dari suatu interaksi yang foundanental,yang dapat di ubah bentuknya namun tak dapat di ciptakan maupun di musnahkan.Joule adalah satuan SI untuk energi,di ambil dari jumlah yang di berikan pada satu objek (melalui kerja mekanik) dengan memindahkan nya sejauh satu meter dengan gaya satu newton,atau dengan kata lain energi di sebut juga tenaga(kemampuan usaha seseorang untuk melakukan usaha).

Dalam hal ini dapat kita simpulkan alam memiliki lapisan-lapisan energi yang tidak terhingga,di mulai dari satu sel inti dan berkembang dengan sendirinya sesuai peroses hukum energi sampai menjadi tidak terhingga sel jumlahnya.Energi alam yang tak kenal henti mengalami proses lembut dan keras selama jutaan tahun,yang akhirnya menjadi daratan.

Kejadian pulau Sumatera berdasarkan bumi ini masih berwujud air,umur pulau Sumatera tak terhingga tahun.Berdasarkan vulkanologi/ kejadian lempeng bumi pulau Sumatera ,mengalami patahan lempeng bumi kemudian tercipta lempeng lapisan -lapisan baru,umur pulau Sumatera sudah berumur ratusan juta tahun.Berdasarkan lempeng lapisan akhir patahan,pulau sumatera terdiri dari kapisan-lapisan yg banyak sehingga di dalamnya terlihat tumpang tindih lapisan yg tiada batas,di tinjau dari kejadian akhir ini unur pulau Sumatera sudah mencapai 49 juta tahun.Dari 49 juta tahun yg lalu ini peradaban baru di mulai pulau sumatera sudah di diami oleh manusia.Di tambah dengan peristiwa gunung toba yg sudah menunjukkan tanda-tandanya akan meletus sekitar 2,5 juta tahun yg lalu,manusia yg menghuni pulau sumatera mulai berpidah dari satu tempat ke tempat lainnya.Ada yang pindah ke daratan mongoloid,daratan hindia,daratan tiongkok dll.
Tidak sedikit juga yg bertahan di pulau sumatera membangun kota dan peradaban baru di daearah Sunda land.Patahan-patahan lempeng yang terjadi menghancurkan/menenggelamkan daratan,kemudian muncullah daratan baru dan peradaban baru.Manusia yang selamat dari bencana inilah yang memulai peradaban baru kembali,begitulah seterusnya yg terjadi di bumi sumatera Indonesia kita yang tercinta ini,berlapis-lapis lempeng berdasarkan kejadiannya/berlapis-lapis bencana berdasarkan reaksi alamnya/dan berlapis lapis Peradaban.

Dari penemuan arkeologi dan antropologi tiongkok sudah di diami manusia purba sejak 1,7 juta tahun yang lalu.Peradaban tiongkok berawal dari berbagai peradaban kota di sepanjang lembah sungai kuning pada zaman Neolitikum.Sejarah tertulis tiongkok di mulai sejak masa dainasti Shang (1750-1045 SM).

Bersamaan dengan itu,1,5 juta tahun yg lalu meletusnya gunung Toba di Sumatera yang pertama memporak porandakan 2/3 bahagian bumi,hal ini juga banyak memakan korban dan menghancurkan bukti sejarah.kemungkinan besar fosil manusia purba yg terdapat di tiongkok merupakan perpindahan dari pulau sumatera,dengan meletusnya gunung toba menghancurkan populasi manusia dan menghancurkan peradaban yg ada.Damfak terbesar gunung Toba yakni membuat bumi gelap selama 6 tahun,matahari tidak mampu menembuskan sinarnya kepermukaaan bumi.
Dalam hal ini peradaban barupun di mulai kembali.

Jika kita bahas tumpang tindih bencana masa lalu dan tumpang tindihnya peradaban sesungguhnya tidak ada habis habisnya.Habis peradaban yang satu,kemudian muncul peradaban baru begitulah seterusnya.
Mari kita bahas peradaban baru yang di mulai dari bumi mulai tenang dan terbebas dari bencana besar.Bencana besar yang terakhir kita ketahui ialah ? Bencana banjir besar dunia yg menghabiskan segala peraban dan menghancurkan bumi,yakni bencana banjir di masa nabi Nuh.Bumi melakukan pemutihan,Unat nabi Nuh yang tersisa membangun peradaban baru di Sunda land.

Sebagaimana kita pahami bersama, setelah terjadi Peristiwa Bencana Nabi Nuh pada sekitar tahun 11.000 SM (13.000 tahun yang lalu), semua peradaban di bumi hancur dan yang tinggal hanya Keluarga Nabi Nuh beserta pengikutnya.
Sekelompok pengikut Nabi Nuh yang selamat, kemudian membangun peradaban di kawasan Sundaland. Di kemudian hari, di sekitar Sundaland menjadi sebuah Pusat Peradaban, yang dikenal sebagai Peradaban Atlantis.
Pada sekitar tahun 9.600 SM, menurut catatan Plato, Peradaban Atlantis ini hancur dilanda banjir. Penduduk Atlantis berpencar ke seluruh penjuru bumi. Mereka kemudian menjadi leluhur bangsa-bangsa di Asia Timur, seperti ras Mongoloid dan Altai .

Setelah situasi di Nusantara dirasakan cukup tenang, ada sekelompok kecil dari bangsa Atlantis yang mulai “pulang kampung”. Dan pada puncaknya, mereka datang dalam jumlah besar, pada sekitar tahun 2.500 SM – 1.500 SM. Mereka ini kemudian dikenal sebagai bangsa Proto Melayu.

Teori Out of Sundaland
Keberadaan Peradaban di Sundaland, dikemukakan Profesor Aryso Santos dari Brasil, melalui bukunya Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitive Localization of Plato’s Lost Civilization (2005). Di dalam bukunya itu, Profesor Santos menyatakan, Sundaland adalah benua Atlantis, yang disebut-sebut Plato di dalam tulisannya Timeus dan Critias.
Sebelumnya pada tahun 1998, Oppenheimer menerbitkan buku berjudul,”Eden in the East : The Drowned Continent of Southeast Asia”. Secara singkat, buku ini mengajukan tesis bahwa Sundaland pernah menjadi suatu kawasan berbudaya tinggi, tetapi kemudian tenggelam, dan para penghuninya mengungsi ke mana-mana (out of Sundaland), yang pada akhirnya menurunkan ras-ras baru di bumi.


Hipotesis ini ia bangun berdasarkan penelitian atas geologi, arkeologi, genetika, linguistk, dan folklore atau mitologi. Berdasarkan geologi, Oppenheimer mencatat bahwa telah terjadi kenaikan permukaan laut dengan menyurutnya Zaman Es terakhir. Laut naik setinggi 500 kaki pada periode 14.000-7.000 tahun yang lalu dan telah menenggelamkan Sundaland. Arkeologi membuktikan bahwa Sundaland mempunyai kebudayaan yang tinggi sebelum banjir terjadi. Kenaikan permukaan laut ini telah menyebabkan manusia penghuni Sundaland menyebar ke mana-mana mencari daerah yang tinggi.
Dukungan bagi hipotesis Oppenheimer (1998), datang dari sekelompok peneliti arkeogenetika yang sebagian merupakan rekan sejawat Oppenheimer. Kelompok peneliti dari University of Oxford dan University of Leeds ini mengumumkan hasil peneltiannya, melalui jurnal berjudul “Molecular Biology and Evolution” edisi Maret dan Mei 2008, yakni pada makalah berjudul “Climate Change and Postglacial Human Dispersals in Southeast Asia” (Soares et al., 2008) dan “New DNA Evidence Overturns Population Migration Theory in Island Southeast Asia” (Richards et al., 2008).
Richards et al. (2008) berdasarkan penelitian DNA menantang teori konvensional saat ini bahwa penduduk Asia Tenggara (Filipina, Indonesia, dan Malaysia) datang dari Taiwan 4000 (Neolithikum) tahun yang lalu. Tim peneliti menunjukkan justru yang terjadi adalah sebaliknya, bahwa penduduk Taiwan berasal dari penduduk Sundaland, yang bermigrasi akibat Banjir Besar di Sundaland.
Ciri garis-garis DNA menunjukkan penyebaran populasi pada saat yang bersamaan dengan naiknya permukaan laut di wilayah ini, dan juga menunjukkan migrasi ke Taiwan, ke timur (New Guinea dan Pasifik), dan ke barat (daratan utama Asia Tenggara), terjadi dalam masa sekitar 10.000 tahun yang lalu.
Sementara itu Soares et al. (2008) menunjukkan bahwa haplogroup E (Note : mungkin yang dimaksud haplogroup O), yang merupakan komponen penting dalam keanekaragaman mtDNA (DNA mitokondria), secara dramatik tiba-tiba menyebar ke seluruh pulau-pulau Asia Tenggara pada periode sekitar awal Holosen, pada saat yang bersamaan dengan tenggelamnya Sundaland menjadi laut-laut Jawa, Malaka, dan sekitarnya.
Lalu komponen ini mencapai Taiwan dan Oseania, pada sekitar 8.000 tahun yang lalu. Ini membuktikan bahwa global warming dan sea-level rises pada ujung Zaman Es 14.000–7.000 tahun yang lalu, sebagai penggerak utama human diversity di wilayah ini (Sumber : mail-archive).

Peta Sebaran Gen di Asia Tenggara, diambil dari L. Jin et. al

Migrasi Deutero Melayu menurut Naskah Wangsakerta
Setelah selama ribuan tahun Bangsa Proto Melayu mendiami Nusantara. Pada sekitar tahun 300 SM, datang bangsa pendatang, yang dikemudian hari dikenal dengan nama Deutero Melayu.
Teori Migrasi Deutero Melayu, ternyata bukan berasal dari Sejarawan Barat (Belanda), seperti NJ. Krom, Eugene Dubois, JG. de Casparis dan sebagainya, melainkan berasal dari seorang sejarawan Nusantara, yang bernama Pangeran Wangsakerta, beliau diperkirakan hidup pada pertengahan abad ke-17M.
Melalui Naskah Wangsakerta, beliau menuturkan Silsilah Aki Tirem (Sesepuh masyarakat Salakanagara, pada abad 1 Masehi), sebagai berikut :
“Aki Tirem putera Ki Srengga putera Nyai Sariti Warawiri puteri Sang Aki Bajulpakel putera Aki Dungkul putera Ki Pawang Sawer putera Datuk Pawang Marga putera Ki Bagang putera Datuk Waling putera Datuk Banda putera Nesan”
Selanjutnya ia menulis, leluhur Aki Tirem bernama Aki Bajulpakel berdiam di Swarnabumi (Sumatera) bagian Selatan, kemudian Datuk Pawang Marga berdiam di Swarnabumi bagian Utara dan Datuk Banda berdiam di Langkasungka India.
Dari penyelusuran Genealogy di atas, nampak jelas bahwa jalur migrasi bangsa Deutero Melayu, adalah bermula dari tanah India, lalu memasuki Nusantara melalui Swarnabumi (Sumatera) dan kemudian menuju ke pulau Jawa (Sumber : Teori Antropologi “Migrasi Deutero Melayu”, ditemukan Panembahan Tohpati, Sejarawan Nusantara abad ke-17M).
Keragaman leluhur penduduk Nusantara, semakin diperkaya dengan kehadiran keturunan Nabi Ibrahim, dari Dinasti Pallawa yang dikenal sebagai Dewawarman I (Sumber : (Connection) Majapahit, Pallawa dan Nabi Ibrahim ?). Di kemudian hari Dewawarman I menjadi penguasa di Salakanagara, dan menikah dengan anak Aki Tirem, yang bernama Pohaci Larasati.


1 komentar:

  1. Harrah's Hotel & Casino - Mapyro
    › harrahs-hotel-and-casino 동해 출장안마 › harrahs-hotel-and-casino Harrah's Las 논산 출장마사지 Vegas Hotel and Casino map. 나주 출장안마 Harrah's Las Vegas is located on the Las Vegas Strip and is 양산 출장샵 within a 15-minute drive 논산 출장마사지 of Harrahs

    BalasHapus